Senin, 24 November 2008

lambat

wahai jiwa muda yang tiada terkira harganya, malam ini tatkala gedung dan bangunan berdiri dengan megahnya. Tak terasa dan tak terkira lagi lamanya. Langit maqlam ini seakan berkata bahwa dirinya sangat ingin menumpahkan segala kekesalanya selama ini. Sentakan sinar bulan yang sebelumnya terturup mendung mengungkapkan kegalaunya di malam ini.sebenarnya ia telah enggan bertemu lagi dengan bumu tapi bumi seakan-akan menolak untuk menjauh dariny. Wahai bulan apakah engkau menjadi benci terhadapku " ratap bumi. kenapa pula dirimu seakarang seolah - olah menutup wajahmu dari diriku ini? taukah kamu hai wahai anak manusia janganlah kamu sekali- kali mendekatinya lagi karena yang ada padanya hanya kehancuran belaka tanpa ada sesuatu kebenaran melainkan hanya sebuah musibah dunia dan akhirat.
berhentilah mendekatinya .....

Tidak ada komentar: